Menjelang libur akhir tahun pelajaran, SMA Al-Maahira kembali mengadakan kegiatan rutin tahunan untuk kelas 11 yakni Al-Maahira Gratitude Camp (Megacamp). Berlokasi di bumi perkemahan coban rondo, tepatnya di area ground Semeru, sebanyak 176 santri berkemah selama 2 malam 3 hari dengan melakukan kegiatan yang beragam. Diantaranya, jelajah alam, jurit malam, outbound, hias tenda, api unggun dan penampilan, serta lomba memasak.
Selasa pagi (25/6) peserta megacamp sudah bersiap dengan membawa segala peralatan pribadi dan kelompok. Mereka berpakaian pramuka berbaris rapi di lapangan Ummu Kultsum Al-Maahira untuk mengikuti pembinaan dari Ustadz Noorharijanto sebagai Kepala SMA Al-Maahira, dan pengarahan singkat dari Ustadz Yusron sebagai Ketua Pelaksana kegiatan Megacamp. “Megacamp atau berkemah mungkin merupakan kegiatan yang baru bagi sebagian dari kalian, namun jadikan momen ini sebagai sebuah hiburan dan pengalaman, dan bukan sebuah beban.”, terang ustadz Yusron dalam pengarahan tersebut.
Dinginnya cuaca yang mencapai suhu 18°C, tidak menurunkan semangat para peserta dan panitia pada kegiatan jurit malam. Rute yang berbeda dari tahun sebelumnya, ditambah kabut yang menyelimuti area perkemahan menjadikan kegiatan ini lebih seru dan menantang dari tahun sebelumnya. Kegiatan ini merupakan sebuah kolaborasi dari panitia dari tim akademik SMA, tim Pramuka Universitas Negeri Malang (UM), dan dewan ambalan dari kelas 10. Selain sebuah bentuk dari program kerja, ini juga merupakan sebuah tahap pembelajaran sebelum nantinya para dewan ambalan naik kelas 11 dan menjadi peserta megacamp.
Kegiatan wajib santri Al-Maahira tentunya tidak ditinggalkan meskipun sedang berkemah. Mereka tetap menunaikan sholat tahajud dan sholat 5 waktu berjamaah di sebuah tenda besar yang digunakan sebagai mushala. Tersedia pula sebuah tenda besar berlokasi di selatan perkemahan, digunakan sebagai dapur sementara. Para peserta menyiapkan makanan secara berkelompok dengan dibentuk petugas memasak setiap harinya. Rasa bangga ketika seorang santri bernama Naila Apsari, menjelaskan bahwa ia sudah bisa memotong bawang dan menyiapkan makanan untuk ia dan teman-teman kelompoknya.
Rangkaian kegiatan ditutup pada Kamis (27/6) dengan outbound dan penyerahan hadiah bagi kelompok berprestasi. Outbound diadakan di lapangan utama dengan 3 permainan, yakni estafet sarung, balap kepiting, dan makan oreo. Tepuk tangan meriah dipersembahkan untuk kelas XI MIA 3 yang berhasil menjadi juara umum dengan mendapat poin tertiggi. Poin tersebut diraih dari juara lomba yel-yel, penampilan terbaik, lomba menghias tenda, lomba memasak, dan jelajah alam.
Seluruh rangkaian kegiatan ini tentunya diharapkan akan membentuk pribadi santri yang lebih baik lagi. Mulai dari kemandirian, kemampuan memecahkan masalah, bersosialisasi antar teman di lingkungan berbeda yakni perkemahan, serta lebih mencintai dan merawat alam. Sampai jumpa di megacamp tahun berikutnya.