Amiira Naura Azzahra, seorang santri lulusan Al-Maahira International Islamic Boarding School Malang kini tengah berbahagia dengan hasil giat belajarnya. Impian sejak awal untuk menjadi mahasiswa Kedokteran kini sudah menjadi kenyataan. Santriwati asal Sulawesi ini sudah merantau bersama seorang adik yang juga menjadi santri Al-Maahira. Berbekal informasi yang ia dapat dari sosial media, 2021 lalu ia mantap pergi ke Malang untuk mencari ilmu.
Selama proses belajar di Al-Maahira, Amiira banyak mendapat prestasi bergengsi. Ia sudah berhasil menyabet 5 kejuaraan tingkat Nasional yakni gold medal medical olympiad, serta olimpiade sains dan bahasa Inggris. Selain prestasi gemilang, Ustadzah Nova sebagai Wakil Kepala bidang Kesiswaan SMA Al-Maahira menjelaskan, Amiira dikenal sebagai santri yang baik, tawadu’, dan penurut.
Amiira merupakan salah satu dari 43 santri yang lolos SNBT, dan 32 santri yang lolos jalur SNBP dari angkatan 2 Al-Maahira Putri. Amiira menuturkan persiapan yang matang dengan tidak sedikit pun henti memanjatkan doa, merupakan kunci utama keberhasilan yang ia raih. Selain itu, motivasi kuat dari sang Ibunda dan para tenaga pendidik di Al-Maahira juga menjadi penyemangat kala Amiira sempat tidak percaya diri.
Menjelang hari tes UTBK, Amiira tidak menemukan sedikit pun kegelisahan atau kendala. Setelah ikhtiar panjang yang ia lakukan dengan mengikuti les dan banyak latihan soal, ia begitu lancar dan sangat baik dalam mengerjakan seluruh tes UTBK. 04 Mei lalu Amiira mengikuti tes UTBK, semua ia pasrahkan kepada Allah SWT. Meskipun sebelumnya ia gagal di jalur IUP, namun ia yakin jalur UTBK ini ia bisa melakukan lebih baik. Nilai 1000 yang didapat Amiira pada tes penalaran matematika merupakan nilai sempurna tidak ada satu pun kesalahan. 13 Juni pengumuman serentak hasil UTBK, Amiira pribadi tidak menyangka dirinya akan mendapat nilai yang sempurna dan lolos di program studi impiannya.
Ustadz Noorharijanto, Kepala Sekolah SMA menjelaskan bahwa persiapan ke jenjang perguruan tinggi begitu panjang, yakni mulai diadakan tambahan belajar sejak santri kelas 11. Tujuan dari tambahan belajar ini, selain melatih mental santri mengerjakan soal UTBK, juga menjadi analisis kuat bagaimana proses dan hasil belajar santri. “Kami dari guru pengajar tidak melihat tingginya nilai try out para santri saja, namun juga melihat apa materi yang sudah dan belum dipahami dengan baik oleh mereka, sehingga bisa menjadi evaluasi kami kedepannya.” jelasnya.
Usia Amiira yang saat ini menginjak 17 tahun, Amiira bertekad bisa menyelesaikan dengan baik pendidikannya di jenjang perguruan tinggi. “Kuliah di Kedokteran tentunya berat, saya berharap saya kuat hingga bisa melanjutkan pendidikan ke spesialis” jelasnya. Ia kini disibukkan dengan banyaknya persiapan sebelum Agustus nanti ia memulai perkuliahan.
Panjangnya ikhtiar dan kuatnya doa, serta dukungan dan motivasi dari keluarga dan seluruh guru Al-Maahira, insyaa Allah bisa menjadikan kuat dan menambah semangat seluruh santri. Begitu banyak pelajaran dan pengalaman berharga dari perjalanan Amiira hingga ia lolos Fakultas Kedokteran UNAIR dan mendapat nilai yang sempurna. Ucap syukur Alhamdulillah juga datang Ibu Amiira, Friyatni, atas keberhasilan ananda, beliau menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh tenaga pendidik atas bantuan dan dukungan kepada ananda selama di Al-Maahira. Semoga bisa menginspirasi kita semua. fnf