Persiapan & Menyambut Ramadhan

Persiapan & Menyambut Ramadhan

Apa sikap kita ketika ada tamu yang datang? Pasti kita melakukan persiapan-persiapan. Apalagi kalau yang datang itu adalah tamu yang agung. Begitu pula sikap kita terhadap Ramadhan, tamu yang agung, hendaknya kita persiapkan segala sesuatunya. Kalau dibandingkan orang-orang sholeh yang telah mendahului kita, kita agak terlambat membincangkan ini.

Karena mereka membagi setahun itu itu menjadi dua bagian. 6 bulan persiapan Ramadhan, dan 6 bulan berdo’a agar amal selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah ta’ala. Bahkan di antara mereka yang pedagang, sudah mempersiapkan untung rugi dagangannya, supaya nanti di bulan Ramadhan mereka tidak sibuk lagi berdagang, hanya memfokuskan diri untuk ibadah kepada Allah ta’ala. Ada 10 persiapan yang bisa kita lakukan untuk menyambut bulan penuh berkah;

  • Banyak berdoa agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat dan ‘afiyah, dengan do’a; “Allahumma ballighna Ramadhan” (Ya Allah, jumpakan kami dengan bulan Ramadhan).

  • Membaca doa setiap masuk bulan baru, dengan do’a yang diajarkan Rasulullah ﷺ,
    اللّه أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالإِيمَانِ ، وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلامِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَ يَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
    "Allaahuakbar. Allahumma ahillahu ‘alayna bil amni wal iimaan, wassalamah wal islaam, wattaufiqi lima yuhibbu Robbuna wayardha. Robbuna wa robbukallah"
    (Allah Maha Besar, Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan aman dan dalam keimanan, keselamatan dan keislaman. Dengan taufiq agar kami melakukan yang disukai dan diridhai oleh Rabb kami. Rabb kami dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah) (HR.Tirmidzi, dan Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

    Disebutkan di dalam doa di atas tentang keamanan. Nikmat yang besar, namun sayangnya sedikit sekali yang menyadarinya. Baru terasa nikmat aman itu tatkala hilang dari kita. Maka kita syukuri nikmat aman itu, salah satunya dengan melafalkan doa diatas. Karena disebutkan di dalam nasihat para ulama,

    النِّعْمَةُ لَوْ شُكِرَتْ قَرَّتْ وَإِذَا كُفِرَتْ فَرَّتْ
    Nikmat itu kalau disyukuri akan tetap, dan jika dikufuri akan minggat

  • Bergembira. Karena disebutkan di dalam hadith Rasulullah ﷺ, tentang dibukanya pintu-pintu syurga dan ditutup semua pintu neraka. Juga karena gembira dengan datangnya Ramadhan adalah bagian dari keimanan, karena kencenderungannya senang beribadah kepada Allah ta’ala. Rasulullah ﷺ bersabda:
    إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار، وصفدت الشياطين:  رواه البخاري ومسلم واللفظ له
    "Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu" [Muttafaqun 'alaihi]

  • Mengatur jadwal program-program kebaikan. Seperti mengkhatamkan Al Qur’an atau menambah sholat-sholat sunnah, yang penting porsi kebaikan-kebaikannya ditambah. Kita jadikan Ramadhan ini sebagai madrasah untuk menempa diri, untuk berlatih kesabaran. Agar hari-hari kita di Ramadhan tidak sama dengan hari-hari di luar Ramadhan. Semua itu akan terlaksana bila kita punya jadwal-jadwalnya.

  • Bertekad untuk mengisi bulan Ramadhan dengan amal-amal shalih

  • Menambah ilmu yang berkaitan dengan puasa. Kalau kitab-kitab ulama, itu luar biasa. Setiap diulang, pasti ada faidah baru yang kita dapat. Ada seorang Mufti Saudi Arabiyah yang mengulang kitab Sahih Al Bukhari sebanyak 60 kali.

  • Memutus kebiasan-kebiasan buruk di luar Ramadhan. Dan harus istiqomah. Kita melihat Alhamdulillah, sebagian kaum muslimah berhijab di bulan Ramadhan. Tapi jangan dilepas lagi setelah Ramadhan. Para ulama mengatakan, bahwa Allah ta’ala, Robb (Tuhan)-nya bulan Romadhon, juga Robb-nya bulan-bulan lainnya.

  • Menyiapkan mental untuk siap mengikuti giat keagamaan seperti ceramah. Jangan sampai bosan. Sungguh aneh, sebagian kita tidak pernah merasa bosan dengan acara-acara gossip dan sinetron. Tetapi cepat sekali bosan dengan ceramah ilmu agama

  • Dakwah. Ini bisa dilakukan siapa saja, sesuai dengan kapasitasnya. Tidak harus ustadz. Bisa degan menyalurkan bantuan atau bingkisan kepada saudara-saudara muslim kita yang kekurangan, yang mereka berada di pelosok-pelosok. Kita rangkul mereka supaya mereka tidak didekati dan diubah aqidahnya oleh para missionaris.

  • Jadikan Ramadhan sebagai momen membuka lembaran baru. Bertekad kepada Allah. Sambung silaturahim kepada orang tua dan karib kerabat. Agar kita tidak hanya sebagai orang sholeh saja, melainkan orang yang mushlih (orang yang memperbaiki keadaan).

Resume kajian rutin SDM Al-Maahira IIBS, disampaikan oleh Al Ustadz Thoriq At Tamimi, Lc. MA.